Bisnis Franchise? Baca dulu Strateginya
Hi Kafeiners, lelah jadi pekerja? Ingin punya bisnis sendiri dan berpenghasilan tinggi?
Salah satu jalan untuk mendapatkan penghasilan tinggi adalah dengan memulai bisnis sendiri. Jika kamu bingung model bisnis apa yang cocok untuk kamu jalani, maka kamu bisa menggunakan model bisnis waralaba alias franchise.
Keuntungan menggunakan model bisnis franchise adalah kita tidak perlu membangun sendiri sistem bisnisnya karena sudah disediakan oleh pemilik franchise.
Selain itu, kita juga tidak perlu repot mengurusi bidang pemasaran karena umumnya dilakukan sendiri oleh tim pemilik franchise.
Sekalipun tampak menggiurkan, tetap saja ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan sebelum memulai model bisnis ini. Supaya berjalan sukses, simak 5 strategi cerdas berikut:
1. Coba lihat gaya kepemimpinan manajemen franchise
Saat kamu bertemu dan bernegosiasi dengan pemilik franchise, ataupun tim manajemen pemiliknya untuk franchise yang sudah besar, cobalah untuk mengenali gaya kepemimpinannya dan bagaimana dia menggunakan sistem bisnisnya.
Ingat, sebagai pembeli franchise, nantinya kamu perlu mengikuti sistem bisnis yang diterapkan oleh sang pemilik dan tim manajemennya.
Jika kamu merasa ada yang ganjil atau tidak sesuai dengan keinginanmu, maka pertimbangkan kembali apakah kamu akan tetap menjalankan usaha franchise tersebut sebelum mengeluarkan uang membelinya.
2. Cek juga reputasi calon franchise yang ingin dibeli
Riset lain yang perlu kamu lakukan untuk calon bisnis franchise yang akan kamu beli adalah reputasi. Berbeda dengan bisnis yang kamu bangun sendiri, bisnis franchise sangat dipengaruhi reputasi yang sudah melekat sebelumnya.
Jika banyak keluhan pelanggan atas franchise tersebut, maka sebaiknya kamu pertimbangkan kembali apakah akan membeli franchise tersebut atau tidak.
3. Periksa potensi pasar
Sebelum memulai bisnis apapun, kita perlu mengetahui bagaimana potensi pasar dari franchise tersebut. Jangan sampai franchise yang sudah kamu beli menjadi rugi karena segmen pasar kamu ternyata berbeda dengan apa yang seharusnya menjadi target pasar bisnis franchise tersebut.
4. Pastikan kamu sudah membandingkan beberapa franchise sejenis
Daripada asal memilih suatu merk franchise hanya karena kamu kebetulan mengingatnya, cobalah luangkan waktu untuk meriset bisnis franchise apa saja yang cukup bagus dan dikenal oleh calon target pasar kamu. Ada banyak hasil data riset mengenai bisnis franchise yang mudah ditemukan di internet.
5. Pastikan kamu menghitung tingkat pengembalian
Salah satu yang sering menjadi alasan kegagalan dalam bisnis franchise adalah pelaku usaha franchise lebih fokus pada jumlah omset, bukan tingkat pengembalian bisnisnya.
Jika usaha franchise kamu memberikan omset Rp 20 juta per bulan namun tingkat balik modalnya baru 10 tahun sedangkan usaha franchise lain memberikan omset Rp 10 juta per bulan namun tingkat balik modalnya terjadi dalam 2 tahun saja, manakah yang akan kamu pilih?
Ketika suatu usaha sudah balik modal, maka sebagai pemilik usaha tersebut kita telah dapat menikmati keuntungan bersih dari bisnis yang kita jalankan.
Nah.. udah siap mulai terjun di bisnis franchise? Seruput kopi dulu dalam-dalam kawan...
Post a Comment