Kecanggihan Kamera Samsung Galaxy S9



Penggunaan smartphone semakin bergeser, bukan lagi untuk menelepon dan SMS melainkan berbagi konten visual lewat aplikasi chatting dan media sosial.

Asumsi ini dipertegas laporan dari firma penelitian Toluna QuickSurvey yang menyebut 79 persen pemanfaatan smartphone saat ini bertumpu pada kamera.

Para vendor smartphone pun berlomba-lomba menghadirkan inovasi kamera, salah satunya Samsung. Pabrikan Korea Selatan itu baru saja merilis duo flagship Galaxy S9 dan S9 Plus dengan embel-embel “Camera Reimagined” di Barcelona, Spanyol, Minggu (25/2/2018) kemarin.

Ada dua fitur andalan pada kamera utama Galaxy S9 dan S9 Plus, yakni dual-aperture (F/1.5 dan F/2.4) dan perekaman video super slow-motion (960 fps 720p atau 240fps 1080p). Apa artinya kedua fitur ini dalam meningkatkan pengalaman menjepret dan merekam video?

1. Dual-aperture F/1.5 dan F/2.4
Hasil foto yang baik kerap bergantung pada kondisi cahaya. Padahal, ada banyak momen penting terjadi dalam kondisi cahaya yang terlalu gelap atau terlalu terang.

Misalnya saja ketika pasangan suami-istri merayakan hari jadi mereka dalam sebuah candle-light dinner yang minim cahaya, atau orang tua yang ingin mengabadikan momen ketika anaknya lomba lari di siang terik yang kelebihan cahaya.

Kebanyakan smartphone memiliki aperture yang kurang adaptif pada segala kondisi cahaya, sehingga hasil jepretan kurang maksimal. Fitur dual-aperture pada Galaxy S9 dan S9 Plus diproyeksikan sebagai solusinya.

“Dual-aperture ini bekerja seperti mata kita ketika melihat objek di segala kondisi. Nggak hanya low-light yang kami pikirkan, makanya selain F/1.5 ada juga F/2.4, jadi kalo siang bagus malam bagus. Warnanya bagus di segala kondisi,” kata Corporate Marketing Director Samsung Indonesia, Jo Semidang.

Pengguna bisa beralih dari bukaan F/1.5 untuk kondisi cahaya gelap ke F/2.4 untuk kondisi cahaya terang, pun sebaliknya. Peralihannya bersifat mekanik dari komponen kamera Galaxy S9 dan S9 Plus, bukan cuma sebatas dari software.

Bukaan F/1.5 sendiri adalah yang pertama kali disematkan pada kamera smartphone. Ini sekaligus merupakan peningkatan dari Galaxy S8 dan S8 Plus yang bukaan kameranya masih F/1.7.

2. Super slow-motion 960fps
Selain untuk menjepret foto, kamera smartphone juga mulai banyak digunakan untuk merekam video. Di panggung peluncuran Galaxy S9 dan S9 Plus, CEO Samsung, DJ Koh, mengatakan sebanyak 10 miliar video dibagi via smartphone sepanjang tahun lalu.

Video yang dibagi di aplikasi chatting atau media sosial pun umumnya berkutat pada momen sehari-hari yang sederhana namun berharga. Misalnya video kebersamaan dengan orang terkasih maupun kegiatan-kegiatan, seperti kejar-kejaran, berenang, dan sebagainya.

Galaxy S9 dan S9 Plus dilengkapi fitur super slow-motion yang mampu menangkap 960 bingkai visual per detiknya alias frame per second (fps) pada resolusi 720p. Hal ini untuk meningkatkan efek dramatis dari sebuah peristiwa.

“Banyak momen-momen yang sangat cepat bergerak, padahal kalau diperlambat akan lebih epik. Kalau nonton film, bagian yang dramatis kan sering diperlambat,” Jo Semidang menuturkan.

Kemampuan video super slow-motion 960fps ini empat kali lipat lebih lambat dibandingkan Galaxy S8 dan S8 Plus yang hanya 240fps. Samsung juga menyediakan pendeteksi gerak otomatis (motion detection) dalam tiap tangkapan perekaman.

Pengguna bisa membidik 12 kali super slow motion dalam satu video berkelanjutan. Untuk momen 0,2 detik, fitur teranyar di Galaxy S9 dan S9 Plus ini mampu memperlambatnya menjadi 6 detik.

Kecanggihan lainnya dari kamera Galaxy S9 dan S9 Plus ditambah dengan integrasi teknologi Augmented Reality (AR). Salah satunya diwujudkan dalam fitur “AR Emoji”, di mana pengguna bisa membuat emoji yang identik dengan diri mereka.

Selain itu, implementasi AR lebih jauh juga dibenamkan pada asisten digital Bixby. Pengguna bisa melakukan live-translate, yakni hanya dengan mengarahkan kamera ke tulisan berbahasa tertentu untuk menerjemahkannya ke bahasa lainnya.

Galaxy S9 dan S9 Plus mulai bisa dipesan di Indonesia sejak 27 Februari hingga 5 Maret mendatang. Harganya mulai Rp 11,5 juta hingga Rp 14,5 juta.

No comments

Powered by Blogger.